Dampak perkembangan ICT sangat melonjak drastis pada tokoh-tokoh pendidikan di indonesia. Salah satu tokoh pendidikan menyatakan bahwa “dalam sebuah lembaga sekolah seekarang yang masih menggunakan Labolaturium, kini dapat mengubahnya dengan ‘VIRTUAL LAB’ yang melalui audio visual dengan bermodalkan hard-ware in-focus dan PC Computer. Kelebihan virtual lab antar lain keleluasaan manipulasi serta keamanan bekerja serta murahnya biaya yang terbebas dari bahan kimia (yang sangat mahal harganya).
Sekarang ini ratio pengunaan computer mencapai 1:20.000, diharapkan pada tahun-tahun kedepan dapat berkurang menjadi 1:20, yaitu dengan menggunakan system baru yang diluncurkan pada 2007 kemarin yaitu OLPC ( One Laptop Per Child ).
OLPC(satu laptop untuk setiap anak)atau The Children's Machine atau XO-1 atau Laptop $100 adalah sebuah program yang menyediakan laptop dengan harga yang sangat terjakau bagi anak-anak di seluruh dunia, khususnya di Negara yang berkembang. Namun juga, tidak terlepas pada Negara-negara miskin yang mampu menyediakan OLPC tersebut. Pengadaan OLPC diharapkan dapat mengembangkan ICT pada bidang pendidikan dan pengetahuan modern. Sehingga dapat mengakses pengetahuan dan tidak mengakibatkan kesenjangan digital.
Program ini di prakarsai oleh Nicholas Negroponte. Dimana yang menjalankannya adalah organisasi NIRLABA dari anggota MIT Media Lab,yang bertugas merancang, membuat, dan mendistribusikan OLPC ini.
OLPC ini dapat disebut juga dengan laptop mini yang hanya memuat bagian-bagian dari laptop yang asli. OLPC ini membutuhkan tenaga sangat minim, menggunakan flash memory menggantikan hardisk, serta menggunakan linux sebagai sistem operasinya basicnya. Dalam perkembangan terakhir, Produsen software terbesar di dunia Microsoft Corp telah memodifikasi sistem operasi Windows XP sehingga dapat dijalankan pada laptopXO buatan yayasan OLPC(semula laptop XO hanya dioperasikan dengan sistem open source SUGAR yang berbasis LINUX dengan alasan biaya/harga) LaptopXO (OLPC) dilengkapi dengan Mobile ad-hoc networking yang akan digunakan untuk memungkinkan beberapa laptop dapat mengakses internet secara bersama-sama dari satu akses internet saja. Harga awal diharapkan berkisar US$135-140 (sekitar Rp 1.200.000,- dengan kurs Rp 9000/US$ 1) dan ditargetkan bisa mencapai US$100 (sekitar Rp 900.000,- dengan kurs Rp 9000/US$ 1) pada tahun 2008.
proyek OLPC menggunakan prosesor Geode buatan AMD, maka Intel memutuskan untuk menciptakan Classmate PC yang mengusung prosesor Celeron sebagai kompetitornya. Prototipe laptop ini menggunakan layar LCD berukuran 7 inci.Classmate PC berbeda dengan OLPC. Classmate menyertakan modul TPM (Trusted Platform Module) dari Infineon Technologies yang memungkinkan pemasangan sistem operasi Windows XP Embedded dari Microsoft. Di sinilah letak perbedaan tujuan kedua proyek besar itu. Proyek Classmate dimaksudkan untuk menyediakan teknologi paten tanpa kompromi yang dapat digunakan untuk memasuki lingkungan komputasi lebih tinggi (kebanyakan berbasis Windows, sedangkan OLPC bertujuan memperkenalkan anak-anak kepada sebuah lingkungan perangkat lunak open-source yang gratis dan bisa dimodifikasi sendiri sesuka hati mereka).
OLPC ini telah digunakan oleh Negara Brazil, Meksiko, Nigeria, China, dan Negara-negar berkembang lainya. Namun, kapan Negara kita akan menggunakan system ini. Menurut Menteri Informasi dan Komunikasi menjelaskan bahwa sudah 70 sekolah yang menggunakan ICT dari 400 sekolah yang direncanakan. Namun, hal ini hanya system LAN yang diterapkan. Mengenai OLPC kami sudah membentuk kelompok yang akan mengembangkanya dan disesuaikan dengan keadaan di Negara kita.
Read More…
OLPC(satu laptop untuk setiap anak)atau The Children's Machine atau XO-1 atau Laptop $100 adalah sebuah program yang menyediakan laptop dengan harga yang sangat terjakau bagi anak-anak di seluruh dunia, khususnya di Negara yang berkembang. Namun juga, tidak terlepas pada Negara-negara miskin yang mampu menyediakan OLPC tersebut. Pengadaan OLPC diharapkan dapat mengembangkan ICT pada bidang pendidikan dan pengetahuan modern. Sehingga dapat mengakses pengetahuan dan tidak mengakibatkan kesenjangan digital.
Program ini di prakarsai oleh Nicholas Negroponte. Dimana yang menjalankannya adalah organisasi NIRLABA dari anggota MIT Media Lab,yang bertugas merancang, membuat, dan mendistribusikan OLPC ini.
OLPC ini dapat disebut juga dengan laptop mini yang hanya memuat bagian-bagian dari laptop yang asli. OLPC ini membutuhkan tenaga sangat minim, menggunakan flash memory menggantikan hardisk, serta menggunakan linux sebagai sistem operasinya basicnya. Dalam perkembangan terakhir, Produsen software terbesar di dunia Microsoft Corp telah memodifikasi sistem operasi Windows XP sehingga dapat dijalankan pada laptopXO buatan yayasan OLPC(semula laptop XO hanya dioperasikan dengan sistem open source SUGAR yang berbasis LINUX dengan alasan biaya/harga) LaptopXO (OLPC) dilengkapi dengan Mobile ad-hoc networking yang akan digunakan untuk memungkinkan beberapa laptop dapat mengakses internet secara bersama-sama dari satu akses internet saja. Harga awal diharapkan berkisar US$135-140 (sekitar Rp 1.200.000,- dengan kurs Rp 9000/US$ 1) dan ditargetkan bisa mencapai US$100 (sekitar Rp 900.000,- dengan kurs Rp 9000/US$ 1) pada tahun 2008.
proyek OLPC menggunakan prosesor Geode buatan AMD, maka Intel memutuskan untuk menciptakan Classmate PC yang mengusung prosesor Celeron sebagai kompetitornya. Prototipe laptop ini menggunakan layar LCD berukuran 7 inci.Classmate PC berbeda dengan OLPC. Classmate menyertakan modul TPM (Trusted Platform Module) dari Infineon Technologies yang memungkinkan pemasangan sistem operasi Windows XP Embedded dari Microsoft. Di sinilah letak perbedaan tujuan kedua proyek besar itu. Proyek Classmate dimaksudkan untuk menyediakan teknologi paten tanpa kompromi yang dapat digunakan untuk memasuki lingkungan komputasi lebih tinggi (kebanyakan berbasis Windows, sedangkan OLPC bertujuan memperkenalkan anak-anak kepada sebuah lingkungan perangkat lunak open-source yang gratis dan bisa dimodifikasi sendiri sesuka hati mereka).
OLPC ini telah digunakan oleh Negara Brazil, Meksiko, Nigeria, China, dan Negara-negar berkembang lainya. Namun, kapan Negara kita akan menggunakan system ini. Menurut Menteri Informasi dan Komunikasi menjelaskan bahwa sudah 70 sekolah yang menggunakan ICT dari 400 sekolah yang direncanakan. Namun, hal ini hanya system LAN yang diterapkan. Mengenai OLPC kami sudah membentuk kelompok yang akan mengembangkanya dan disesuaikan dengan keadaan di Negara kita.
0 komentar:
Posting Komentar